SARAT PERTUMBUHAN
Tanaman durian dapat tumbuh di dataran rendah atau tinggi, Tanaman durian tumbuh optimal pada ketinggian 50-600M
diatas permukaan air laut. Tanaman ini menyukai daerah yang beriklim
basah atau tempat-tempat yang banyak turun hujan. Jenis tanah yang baik
untuk pertumbuhannya yaitu tanah yang lembap, subur, gembur, tak
bercadas, dan kedalaman air tanahnya tidak lebih dari 1 m dan PH tanah
6-7.
PENYIAPAN LAHAN PERTANAMAN
Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tumbuhan dan gulma dengan cara
mekanis atau kimiawai, tebang juga tanaman keras yang mengganggu
masuknya sinar matahari. Pembukaan lahan sebaiknya dilakukan pada musim
kemarau, sehingga pada awal musim hujan sudah bisa dilakukan penanaman.
Di lahan seluas satu hektare (ha), para petani bisa menanam hingga 190 pohon. Setelah mencapai umur TIGA-EMPAT th,
durian ini bisa mulai dipanen. Satu pohon bisa menghasilkan 100
kilogram (kg) buah, dengan berat rata-rata satu buahnya mencapai 3-5 kg.
Harga Buah Durian Montong di Pasaran bisa mencapai 25.000-30.000 per/kg.
LUBANG TANAM
Buat lubang berbentuk bujur sangkar ukuran 50 atau 100cm. Tanah
galian di campur dengan pupuk kandang matang 20kg kemudian tanah masukan
kembali. Biarkan selama 1 minggu sebelum bibit di tanam tujuanya untuk
menggemburkan tanah sehingga pengakaranya lebih bagus dan kuat.
JARAK TANAM
Jarak tanam 7 x 7 Meter atau 10 x 10 Meter.
PENANAMAN
Penanaman ideal adalah pada awal musim hujan. Gali lubang sesuai
dengan ukuran polibeg. lepas polibeg menggunakan cutter atau silet
usahakan tanah yang di polibeg jangan sampai lepas. Masukan bibit kurang
lebih sedalam 20 cm, lalu timbun dengan tanah setinggi leher akar
kemudian Siram air secukupnya. Tujuan dari cara tanam yang di tinggikan
ini adalah supaya tumbuh akar di atas permukaan tanah. sehingga pohon
dan perantinganya akan lebih bagus.
PEMELIHARAAN
Biaya perawatan/Pemeliharaan kebun durian ini berkisar Rp 200.000 hingga Rp 300.000 setiap pohon per tahun.
1. Pengairan
Pengairan dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai tanam berproduksi.
Pada waktu berbunga, penyiraman dikurangi dan penyiraman paling baik
pada pagi hari.
2. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan terhadap tunas-tunas air, cabang atau
rantingnya yang sudah mati dan terserang hama penyakit, serta
ranting-ranting yang tidak terkena sinar matahari. Pemangkasan juga
bertujuan untuk membentuk tanaman mencapai ketinggian tertentu 4-5 m
pucuk tanaman dipangkas.
3. Pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik. Dosis dan jenis
pupuk tergantung pada jenis dan kesuburan tanah atau sesuai rekomendasi
setempat pemupukan sejak awal pertumbuhan sampai tahun ke – 3 dengan
pupuk NPK yang kadar N tinggi. pemupukan pupuk kandang dilakukan sekali
atau dua kali dalam setahun pada akhir musim hujan atau awal musim
kemarau. Sedangkan pupuk makro sesuai dengan umur tanaman. Caranya
dengan menaburkan memutar sesuai dengan lebar pendeknya tajuk tanaman.
Dosis pupuk kandang yang dianjurkan tergantung umur tanaman, misalnya
50 kg / pohon ( umur 1 tahun ), 70 kg / pohon ( umur 2 tahun ), setiap
tahun dosis di tingkatkan hingga mencapai 300 kg / pohon pada umur 10
tahun. Sedangkan pupuk anorganik dianjurkan menggunakan NPK.
4. Merangsang Pertumbuhan Bunga
Pertumbuhan bunga pada tanaman durian dapat dirangsang selain dengan penggunaan pupuk NPK,
juga dapat dilakukan dengan memberikan hormon tertentu seperti yang
dilakukan di Malaysia dan Thailand. Zat yang bisa di berikan antara lain
adalah : Paclobutrasol, zat ini sebenarnya menghambat pertumbuhan daun
dan merangsang pertumbuhan bunga. Karena itu bila di berikan secara
tepat juga bisa meningkatkan produksi durian.
5. Pengendalian Hama Penyakit
a. Penggerek Batang
Kerusakan : menyerang dengan cara membuat lubang pada batang, dahan,
atau ranting tanaman durian. Serangannya di tandai dengan kotoran dan
cairan berwarna merah dari bekas kayu yang di makan oleh penggerek
tersebut, akibatnya tanaman menjadi layu, daun – daun menjadi kering dan
rontok akhirnya tanaman bisa mengalami kematian.
Pengendalian :
a. Menjaga sanitasi kebun
b. Menutup bekal lubang penggerek dengan kapas yang sudah di beri insektisida sismetik.
c. Memotong dan memusnahkan bagian tanaman yang terserang.
d. Meninjeksi tanaman dengan insektisida sismetik melalui akar atau dahan.
2. Penggerak Buah ( Tirathaba ruptilinea, hypoperigea leprosticta, dan Dacus dorsalis )
Kerusakan : menyebabkan buah menjadi busuk dan kerulat dan akhirnya
rontok, buah yang terserang umumnya tidak bisa di makan. Tirathaba
ruptilineaemerusak dengan melubangi kulit durian sampai daging dan
bijinya. Hypoperigea Leprosticta melubangi buah durian untuk mencari
makan sehingga buah busuk dan rontok, dan Dacus dorsalis menyerang buah
durian dengan cara menyuntikan telurnya ke dalam kulit buah sehingga
menyebabkan kebusukan dan kerontokan.
Pengendalian :
a. Menyemprotkan Insektisida sisitemik sejak buah berumur satu minggu dengan dosis dan interval sesuai petunjuk di kemasan.
b. Menggunakan perangkap yang berbahan aktif methyl eugenol seperti M – antraktan.
6. Pemanenan
Waktu panen berbeda tergantung jenis varietas.jenis monthong sekitar
125 – 135 hari setelah mekar. Buah durian mengalami tingkat kematangan
sempurna setelah empat bulan setelah mekar. Waktu petik berdasar tanda –
tanda fisik, missal ujung dari coklat tua, garis – garis di antara duri
lebih jelas, tangkai buah lunak dan mudah dibengkokan, ruas-ruas
tangkai buah membesar, baunya harum, terdengar bunyi kasar dan bergema
jika buah dipukul.
Cara penen dengan memetik atau memotong buah dipohon dengan pisau
atau galah berpisau. Bagian yang dipotong adalah tangkai buah dekat
pangkal batang dan usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena
mengurangi kualitas buah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar